Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak usia ini antara lain dilakukan dengan cara :
1. Proses
pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik
untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di
perpustakaan atau sumber belajar lainnya.
Disinilah
peran guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui
pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta
didik sebagaimana contoh berikut ini. DUA
minggu lamanya siswa-siswa kelas I di salah satu SMA di Bandung diberi
waktu untuk mengerjakan tugas membuat karya tulis berupa autobiografi
oleh guru mata pelajaran sejarah. Kurun waktu penulisan autobiografi
dibatasi mulai SD kelas enam (VI) sampai SMA kelas satu (X). Siswa
diminta menulis riwayat hidupnya dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat. Tulisannya mencakup kesenangan, kenangan, prestasi, dan
aktivitas lainnya yang dirasakan sangat penting dalam perjalanan
hidupnya. Pada
kesempatan lain, siswa-siswa tersebut yang saat ini duduk di kelas dua
(XI) mendapat tugas untuk mengunjungi pameran “Makna di Balik Peristiwa
Sejarah Perjuangan Bangsa” di Museum Sri Baduga. Setelah itu siswa
ditugaskan membuat laporan (analisis).
2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga buku-buku saat ini
relatif cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku dapat
terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi
tinggi. Dengan banyak memiliki buku, maka minat membaca buku akan
menjadi meningkatkan secara bertahap.
3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.
Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik
adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu pintu masuk
untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna
anak. Komik, semisal Tintin, dari gambar tokohnya sudah bisa berbicara dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.
4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak.
Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas
kepada siswa untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca,
mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama
dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah oranglah yang
harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca. Para
orang tua hendaknya menyediakan bacaan di rumah, seperti majalah,
koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dsbnya.
5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Glenn Doman dalam bukunya Mengajar Bayi Anda Membaca menyebutkan bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun memiliki rasa ingin tahu yang amat besar. Keingintahuan tersebut tidak hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku.
6. Meningkatkan
frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan meli-batkan
penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan
sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.
7. Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua agar orang tua
dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan berikut
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar